1 September,
Asteroid Selebar 4,3 Kilometer Bakal Lintasi Bumi
INFORMASI Bumi akan kedatangan tamu berupa asteroid
besar di awal September 2017 mendatang. Asteroid dengan nama resmi 1981
ET3, atau juga dikenal sebagai 3122 Florence, memiliki diameter 4,3 km, cukup
besar untuk dilihat dengan teleskop kecil sebagai bintik kecil yang bergerak
lambat.
Menurut Paul Chodas, astronom yang bekerja di Center for Near Earth Object Studies, "3122 Florence adalah asteroid terbesar yang akan melintas dekat dengan planet kita sejak asteroid dekat Bumi pertama ditemukan lebih dari seabad yang lalu."
Asteroid 3122 Florence akan berada pada jarak terdekatnya dari Bumi tanggal 1 September 2017, yakni pada jarak 18 kali jarak Bumi-Bulan (18 x 380.000 km). Sayangnya, asteroid ini terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi, bila melihat melalui teleskop kecil, kita bisa melihat asteroid ini.
Ini bukan kali pertama asteroid 3122 Florence mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi, ia pernah juga melintasi Bumi pada tahun 1890, namun kala itu lebih jauh. Setelah 1 September 2017, asteroid ini tidak akan mendekat lagi ke Bumi sampai tahun 2500.
Menurut Paul Chodas, astronom yang bekerja di Center for Near Earth Object Studies, "3122 Florence adalah asteroid terbesar yang akan melintas dekat dengan planet kita sejak asteroid dekat Bumi pertama ditemukan lebih dari seabad yang lalu."
Asteroid 3122 Florence akan berada pada jarak terdekatnya dari Bumi tanggal 1 September 2017, yakni pada jarak 18 kali jarak Bumi-Bulan (18 x 380.000 km). Sayangnya, asteroid ini terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi, bila melihat melalui teleskop kecil, kita bisa melihat asteroid ini.
Ini bukan kali pertama asteroid 3122 Florence mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi, ia pernah juga melintasi Bumi pada tahun 1890, namun kala itu lebih jauh. Setelah 1 September 2017, asteroid ini tidak akan mendekat lagi ke Bumi sampai tahun 2500.
Di
antara katalog asteroid dekat Bumi yang tergolong dalam jenis "Berpotensi
Membahayakan", 3122 Florence adalah salah satu asteroid yang terbesar.
Asteroid yang lebih besar dari 3122 Florence dalam golongan ini adalah 1999 JM8
(berdiameter 7 km), 4183 Cuno (5,6 km), dan 3200 Phaeton (5,1 km).
Namun, dari katalog asteroid "Berpotensi Membahayakan" tersebut, 3122 Florence termasuk sebuah asteroid yang sangat terang, menjadikannya target yang bagus untuk dilihat sekilas melalui teleskop radio maupun teleskop kecil di pekarangan rumah.
Ukurannya yang sekitar setengah dari ketinggian Gunung Everest memungkinkan asteroid ini akan mencapai magnitudo visual +8,66, menjadikannya sasaran yang relatif mudah bagi pengamat berpengalaman di lokasi dengan langit yang gelap.
Namun, dari katalog asteroid "Berpotensi Membahayakan" tersebut, 3122 Florence termasuk sebuah asteroid yang sangat terang, menjadikannya target yang bagus untuk dilihat sekilas melalui teleskop radio maupun teleskop kecil di pekarangan rumah.
Ukurannya yang sekitar setengah dari ketinggian Gunung Everest memungkinkan asteroid ini akan mencapai magnitudo visual +8,66, menjadikannya sasaran yang relatif mudah bagi pengamat berpengalaman di lokasi dengan langit yang gelap.
Tak
ingin menyia-nyiakan kesempatan, para astronom dunia akan mempelajari asteroid raksasa ini saat berada pada jarak terdekatnya
dengan Bumi. Pengamatan radar terhadap asteroid ini telah dijadwalkan oleh
Radar Goldstone NASA antara tanggal 29 Agustus sampai 8 September 2017. Selain
itu, Observatorium Arecibo di Puetro Riko juga akan menganalisis melintasnya
asteroid 3122 Florence dari tanggal 2 sampai 5 September 2017.
"Asteroid 3122 Florence akan memberikan para astronom kesempatan yang sangat baik untuk melakukan pengukuran mendetail tentang asteroid dekat Bumi. Secara khusus, para ilmuwan radar berharap bisa mendapatkan gambar beresolusi tinggi dari asteroid 3122 Florence yang bisa mengungkap fitur permukaannya," tutur Chodas dilansir dari laman EarthSky.org (23/8).
Asteroid ini diketahui berotasi sekali setiap 2,5 jam. Pengamatan melalui radar nantinya dapat mengungkapkan apakah asteroid 3122 Florence merupakan asteroid tunggal atau merupakan batuan ruang angkasa yang memiliki "bulan" kecil yang mengorbitnya.
"Asteroid 3122 Florence akan memberikan para astronom kesempatan yang sangat baik untuk melakukan pengukuran mendetail tentang asteroid dekat Bumi. Secara khusus, para ilmuwan radar berharap bisa mendapatkan gambar beresolusi tinggi dari asteroid 3122 Florence yang bisa mengungkap fitur permukaannya," tutur Chodas dilansir dari laman EarthSky.org (23/8).
Asteroid ini diketahui berotasi sekali setiap 2,5 jam. Pengamatan melalui radar nantinya dapat mengungkapkan apakah asteroid 3122 Florence merupakan asteroid tunggal atau merupakan batuan ruang angkasa yang memiliki "bulan" kecil yang mengorbitnya.
Jarak
terdekat 3122 Florence terhadap Bumi diperkirakan akan terjadi sekitar pukul
22.06 WIB pada tanggal 1 September 2017.
Namun, kita sudah bisa menyaksikannya sejak pukul 02.00 dini hari waktu
setempat daerah Anda menggunakan teleskop.
Pada dini hari 1 September 2017 pukul 02.00 waktu setempat, asteroid tersebut berada di rasi bintang Akuarius, mencapai ketinggian sekitar 30º di atas cakrawala barat seperti yang terlihat pada gambar letak asteroid 3122 Florence di atas. Pada saat itu, asteroid ini akan mencapai magnitudo +8,6.
Jaraknya yang masih cukup jauh akan membuat kita sulit untuk mendeteksi pergerakan lambatnya melintasi bintang-bintang latar belakang, kecuali jika Anda mengamatinya menggunakan teleskop dengan diameter sekurang-kurangnya 5 inci atau teleskop yang lebih besar dan mengamati ke arah yang benar.
Meskipun asteroid Florence diketahui bergerak melintasi ruang angkasa pada kecepatan 48.708 km per jam, jarak dari Bumi yang masih mencapai 0,0475 AU (1 AU = 150 juta km) akan membuatnya tampak bergerak sangat lambat, sehingga bila Anda ingin melihat pergerakannya, maka perlu mengamati secara terus-menerus selama sekitar 5 sampai 10 menit.
Sekadar informasi tambahan, asteroid 3122 Florence ditemukan pada tanggal 2 Maret 1981 dari Siding Spring Observatory di Australia. Nama "Florence" sendiri dipilih untuk menghormati Florence Nightingale (1820-1910), seorang perawat asal Inggris yang secara sendirian mendirikan pusat pelatihan perawat sebagai profesi terhormat untuk wanita.
Florence Nightingale paling dikenang sebagai "Lady of the Lamp" atas keberanian, belas kasih, dan pengabdiannya kepada pasukan Perang Krimean yang terluka saat ia mengunjungi bangsal rumah sakit setelah seharian bekerja.
Jadi, selamat berburu asteroid!
Pada dini hari 1 September 2017 pukul 02.00 waktu setempat, asteroid tersebut berada di rasi bintang Akuarius, mencapai ketinggian sekitar 30º di atas cakrawala barat seperti yang terlihat pada gambar letak asteroid 3122 Florence di atas. Pada saat itu, asteroid ini akan mencapai magnitudo +8,6.
Jaraknya yang masih cukup jauh akan membuat kita sulit untuk mendeteksi pergerakan lambatnya melintasi bintang-bintang latar belakang, kecuali jika Anda mengamatinya menggunakan teleskop dengan diameter sekurang-kurangnya 5 inci atau teleskop yang lebih besar dan mengamati ke arah yang benar.
Meskipun asteroid Florence diketahui bergerak melintasi ruang angkasa pada kecepatan 48.708 km per jam, jarak dari Bumi yang masih mencapai 0,0475 AU (1 AU = 150 juta km) akan membuatnya tampak bergerak sangat lambat, sehingga bila Anda ingin melihat pergerakannya, maka perlu mengamati secara terus-menerus selama sekitar 5 sampai 10 menit.
Sekadar informasi tambahan, asteroid 3122 Florence ditemukan pada tanggal 2 Maret 1981 dari Siding Spring Observatory di Australia. Nama "Florence" sendiri dipilih untuk menghormati Florence Nightingale (1820-1910), seorang perawat asal Inggris yang secara sendirian mendirikan pusat pelatihan perawat sebagai profesi terhormat untuk wanita.
Florence Nightingale paling dikenang sebagai "Lady of the Lamp" atas keberanian, belas kasih, dan pengabdiannya kepada pasukan Perang Krimean yang terluka saat ia mengunjungi bangsal rumah sakit setelah seharian bekerja.
Jadi, selamat berburu asteroid!