Review Perkembangan Tumbuhan Dengan Hidroponik

     Review Perkembangan Tumbuhan Dengan Hidroponik

    Di Indonesia, hidroponik yang berkembang pertama kali yaitu hidroponik substrat, setelah hidroponik substrat, hidroponik NFT (Nutrien Film Technique) mulai dikenal di Indonesia, kemudian berkembang pula hidroponik aeroponik yang memberdayakan udara.

 
    Hidroponik Subtrat. Sistem hidroponik subtrat tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi tanah. Bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media tanam pada hidroponik metode subtrat adalah arang sekam, pasir, kerikil, batu apung, cocopeat, rockwool, dan spons.
Media-media tersebut harus steril, bisa menyimpan air sementara, porous, dan bebas dari unsur hara. Media tersebut berfungsi sebagai tempat menyimpan air nutrisi sementara dan tempat tersebut berfungsi sebagai tempat berpijak akar. Sistem irigasi tetes digunakan untuk menyuplai kebutuhan unsur hara dari air nutrisi yang disiram ke tanaman menggunakan
     Hidroponik NFT (Nutrien Film Technique). Kata “film“ dalam hidroponik nutrien film technique menunjukkan aliran air tipis. Hidroponik ini hanya menggunakan aliran air (nutrien) sebagai medianya. NFT merupakan model budidaya dengan meletakan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal.
Air tersebut tersirkulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran bisa berkembang di dalam larutan nutrisi karena disekeliling perakaran terdapat selapis larutan nutrisi, maka sistem ini dikenal dengan nama nutrien film technique.
     Aeroponik. Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya. Aeroponik dapat diartikan dengan memberdayakan udara. Prinsip kerja dari aeroponik yaitu menyemburkan larutan hara dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman.
     Larutan hara tersebut akan diserap oleh akar tanaman. Tanaman pada sistem aeroponik ditanam dengan cara digantung sehingga akar tanaman menggantung di dalam suatu bak. Pangkal batang dimasukkan ke dalam helaian styrofoam yang telah dilubangi agar dapat berdiri.
   keunggulan 
     Hidroponik tidak membutuhkan lahan banyak contoh saja diperkotaan yang padat akan penduduk jangankan mencari lahan untuk dibuat perkebunan mencari lahan untuk dibuat tempat tinggal aja sulit nah dengan Hidroponik ini kita tidak usah sulit-sulit mencari lahan untuk perkebunan cukup memanfaatkan pagar-pagar rumah untuk dihiasi dengan tumbuhan. 
      keunggulan selanjutnya dari hidroponik adalah tumbuhan tidak terlalu mudah untuk diserang hama tumbuhan. tidak seperti di Tanah yang mudah terkena hama sehingga tumbuhan terkadang rusak
     keunggulan selanjutnya adalah penggunaan pupuk dan air lebih efisien jadi kita tidak terlalu banyak menghabiskan pupuk dan air
 kelemahan
     Tidak hanya kelebihan hidroponik juga memiliki kelemahan seperti membutuhkan modal yang besar. Sebelum kita memulai usaha kita pasti membutuhkan modal, Nah...hidroponik ini membutuhkan cukup banya modal untuk keperluan Hidroponik seperti untuk membeli pompa, pipa, vitamin, dll
     kelemahan selanjutnya adalah pada kultur substrat, kapisitas memegang air media substrat lebih kecil dari pada media tanah sehingga akan menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan stres yang serius.

Diberdayakan oleh Blogger.

Jasko Sidoarjo

Jasko adalah koko semi jas kain ini terbuat dari twist tebal dengan harga yang terjangkau bagi kalangan menengah kebawah

Cari Blog Ini

Auto Backlink : OoneSeem

statistik blog saya

Send Quick Message

Nama

Email *

Pesan *

LightBlog
Auto Backlink : OoneSeem